Sejak awal nenek itu sering mencuri pandang menatap Bejo. Bejo jadi risih juga, kalau gadis manis sih engga apa. Tapi ini nenek-nenek?
Setelah satu jam nenek itu bertanya sambil tersenyum (bayangkan saja senyuman seorang nenek ya?) : "Nak, anak ini Ariel ya?"
Sambil tersenyum Bejo menjawab : "Bukan, nek, saya ini Bejo. Bukan Ariel."
"Ooo..." kata nenek itu.
Satu jam kemudian nenek itu bertanya lagi : "Namanya tadi siapa, nak? Bejo? Bukannya Ariel Peter Pan?"
Bejo mencoba tetap bersikap ramah : "Bukan, nenek. Saya bukan Ariel Peter Pan."
Kereta masih terus melaju dengan kencangnya. Nenek itu masih tetap mencuri-curi pandang ke arah Bejo, sambil sesekali tersenyum. Bejo bertambah risih. Mau pindah duduk, kereta penuh sesak.
Satu jam kemudian si nenek bertanya lagi : "Nak, benar anak ini bukan Ariel Peter Pan?"
Apa boleh buat, kesabaran Bejo sudah habis. Sambil setengah membentak ia berkata : "Iya! Saya memang Ariel. ARIEL PETER PAN."
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD6PTWUNEPtLyUM72Fda8zOBiVS0LxzPVitrYL18GV6w9Zb_u9Rlvg80nygASEYDml2eBLHfUJTao55Wo405oL9alqlEoPhi0xgx2SYcXuGe61udgZVEieOv2njiE3lpxyf9AQ4dYeiS5D/s320/ariel_peterpan.jpg)
Si nenek mengomel: "Huh... Ariel?! Kok engga ada mirip-miripnya sama sekali ya?"
Hahahaha....!!!!