"Mmmmmhhh....", kakek Wong menghela nafas.
"Kalau owe nyang ada di Taman Firdaus, pasti anak cucu owe semua masih tetap di sana dan tidak sampai menderita di dunia."
"Lho kok bisa?", missionaris itu bertanya heran.
"Tentu saja bisa.", kata kakek Wong.
"Kesatu, pan owe mah engga doyan apel. Kalau beli apel, paling-paling juga cuma ditaruh di meja, buat sembahyang."
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHLGrhtnfeLXJm1OyrBH2Q6za4cDYxbD6kwqvxNzIXxqt06Dmd7p3aITh75YoIIYJxdCKJwxwSxbzeb8n5aU6K8Ax4y8x0rvfSCwSOhfWLLGzADYrQKstr_7xvmDJpGVxDohVrGsVoDZbO/s320/firdaus.jpg)
"Kedua, daging ular itu kan enak. Lagian bisa buat obat sakit kulit. Darah dan empedunya, hehe, buat obat kuat...," kata kakek Wong sambil menyeringai penuh arti.
Lalu buru-buru ia menambahkan :
"Jadi, so pasti lah yauw, ular itu dong nyang owe makan duluan...!"
Wkwkwkwkwk....! Haiyaaa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar