Jumat, 06 November 2009

93 Dollar Club at Facebook

Bayangkan ini : tanggal 11 Agustus Jenni Ware yang sedang berbelanja bahan makanan di Trader Joe's sebanyak 207 dollar, sangat kaget dan baru menyadari dompetnya hilang saat di depan kasir.

For ENGLISH please see 93 DOLLAR CLUB

Carolee Hazard, seorang wanita lain yang sedang antri untuk membayar di belakang Jenni, secara spontan mengeluarkan katu kreditnya, dan membayarkan belanjaan Jenni.

Setelah pulang, Jenni mengirim cek sebesar $300. Ia mengucapkan terimakasih, dan berharap Carolee yang dermawan bisa menggunakan kelebihan $93 untuk apa saja, mungkin untuk terapi pijat yang menyegarkan di spa?

Namun Carolee ternyata bertanya kepada rekan-rekannya lewat Facebook, apa yang sebaiknya ia lakukan denga hadiah 93 dollar itu. Berdasarkan saran teman-temannya, Carolee memilih untuk menyumbangkan uang itu kepada badan amal yang menyediakan makanan untuk kaum miskin. Bukan itu saja! Carolee ternyata tidak hanya mengirim 93 dollar kelebihan dana itu kepada Second Harvest Food Bank, ia sendiri malah menambahkan juga sumbangan pribadi senilai yang sama. Demikian juga seorang sahabatnya di Facebook. Dan seorang lagi, dan seorang lagi. Bahkan kanak-kanak pun menyumbang 93 sen.

Demikianlah cerita ini semakin berkembang di Facebook, dan semakin banyak orang-orang yang menyumbang seihlas mereka.

Sampai saat ini, lebih dari $10.000,- telah mengalir dari Iran, Israel, Spanyol, Portugal, Turkey, Republik Czech, Australia, Hungaria, Sri Lanka dan negara-negara lain untuk memberi makan kaum miskin melalui badan sosial tersebut.

Carolee memulai “93 Dollar Club” di Facebook. Orang-orang dari seluruh dunia dengan mudah bisa membaca kisahnya dan memberi komentar tentang fenomena karma yang baik ini. Halaman itu juga mencantumkan link supaya orang bisa menyumbang kepada badan sosial yang terdekat dengan mereka.
Carolee berkata : "Sungguh tidak disangka bahwa kegiatan ini bisa sedemikian berkembang dan betapa antusiasnya para penyumbang."

Carolee dan Jenni tentu sekarang bukan orang asing lagi. Mereka sudah berteman di Facebook dan mereka bahkan sudah memiliki hubungan yang nyata yang akan mereka pelihara sampai akhir hayat. Jenni masih ingat bahwa "ia sedang sangat tidak bersemangat" di toko makanan pada hari itu. Uluran tangan Carolee menyadarkannya bahwa masih banyak orang-orang yang baik hati.

Berbaik hati kepada orang yang tak dikenal sudah biasa bagi Carolee. Kadang ia membayarkan karcis tol untuk mobil di belakangnya, sekedar untuk menikmati kejutan gembira dari kaca spionnya.

This is the LINK for 93 DOLLAR CLUB @ Facebook