Therika si gemuk - demikianlah dia dikenal,
tinggal di Wisala, putri keluarga Kshatriya.
Walaupun dinikahkan, jauh di lubuk hatinya tersembunyi
niat untuk meninggalkan dunia;
demikianlah rencananya di samsara
Namun himpitan tugas-tugas harian rumah-tangga
yang tiada-henti
Memasak, menyapu, menggosok, membersihkan,
Membelenggunya dengan pasti bagaikan
gajah-gajah besar yang terjelembab menimpa kaki
yang terbelenggu.
Suatu hari dia menaruh kari daun ke atas api,
dan mengamatinya berdesis dan merepet
sampai airnya mengering, dan kemudian ...
Lihatlah! Kari daun itu menjadi tenang, diam, selesai.
"Therika", katanya pada diri sendiri,
"Ambillah pelajaran dari belangamu:
Bila engkau terbebas dari kekotoran batin
Bagaikan air di dalam pancimu
Engkaupun terbebas.
Pergilah engkau sekarang dan carilah Jalan itu,
Temukan Jalan mereka yang terbebas."
Dan dengan restu suaminya
dia menyembah di kaki Sang Guru.
Beliau berkata padanya :
"Kenakan jubah kain kafan - dan carilah sendiri,
Engkau telah menemukan Jalannya.
Sekarang melangkahlah pada Jalan itu, Therika,
Engkau akan terbebas."
KIDUNG PARA THERI
Bahasa Inggris oleh : Usula P. Wejisuriya
Diterjemahkan oleh : Dra. Wena Cintiawati dan Dra. Lanny Anggawati