Sabtu, 31 Oktober 2009

Catatan 006 ~ Komentar

Bandara Changi Singapura memang termasuk yang paling canggih. Sangat nyaman dan serba lengkap. Waktu menunggu keberangkatan pesawat yang biasanya
membosankan, di bandara ini berlalu tanpa terasa.


Saat menjelang pulang, discman aki (wah, sombong juga ya aki tahun 1999 sudah pakai discman!) kehabisan batere. Padahal aki sudah berpikir, daripada bengong naik bis dari Cengkareng ke Bogor nanti, kan asyik kalau bisa sambil mendengar liam-keng. Maklum kesempatan berada di Singapura aki gunakan untuk membeli beberapa cd yang berisi aneka jenis liam-keng.

Kebetulan batere tersebut bisa diisi kembali, asal ada aliran listrik. Aki
menghubungi meja informasi, sambil menunjuk stop-kontak yang berada di belakang
meja itu : "Bolehkah saya mengisi batere saya?".
Dalam hati aki pesimis, permintaan aki pasti ditolak. Aki hanya berharap bisa "ngotot" dan gadis yang bertugas di sana bisa "dibujuk" untuk mengijinkan.

Di luar dugaan semula, gadis itu langsung menjawab : "Tentu saja boleh,
tetapi jangan di sini. Di deretan telepon umum di seberang sana, ada satu
yang mempunyai stop-kontak. Sebenarnya itu dimaksudkan untuk komputer, untuk
para pengguna iinternet. Tapi engga apa. Boleh dipakai mengisi batere juga.
"

Wah, senang hati aki mendapat kesempatan. (Begitulah, kalau keinginan ditolak, menderita. Kalau dikabulkan, senang!). Segera aki laksanakan.
Sayang, karena telepon umum tentunya dimaksudkan untuk digunakan sambil
berdiri, tidak ada kursi di sana. Padahal aki harus menunggu proses pengisian batere yang memakan waktu cukup lama.

Aki pun beralih menjauh ke arah taman di tengah ruang, lalu duduk di sana sambil mengawasi dari jauh. Beberapa orang yang kebetulan lewat, terlihat merasa aneh ada discman ditinggal di sana. Untunglah mereka cepat berlalu, tidak ada yang iseng menyentuh. Beberapa orang lagi menggelengkan kepala dan tertawa. Agaknya orang-orang itu tidak menduga bahwa tindakan aki "legal" dan "halal".

Sesaat aki dekati, sempat aki dengar komentar :
"Wah, ini engga boleh nih! Masak ngisi batere di sini."
"Iya, belum kapok ni orang. Biar entar kena tangkap satpam."
"Mana sih orang yang punyanya? Hilang diambil orang, nanti."
"Haha .. ha .. boleh juga. Hemat lagi, pakai listrik engga bayar."


Begitulah dalam hidup kita terus menerus melontar komentar. Bukan langsung
berkaitan dengan kita, bukan urusan kita, tapi selalu ada yang menarik untuk
kita komentari ....

Bogor, 29 Maret 1999