Dari tempat sarapan, para tamu hotel sudah dapat menyaksikan Sigiriya Rock, gunung batu Sigiriya yang menjulang tinggi dan bisa didaki sampai ke puncaknya. Berhubung rombongan kemarin tiba sudah sore, dan pagi ini sudah akan berangkat lagi, juga karena sebagaian besar rombongan adalah ibu-ibu berusia di atas 60 tahun, maka diputuskan untuk tidak naik ke Gunung Sigiriya. Mungkin lain kali bila ada kesempatan, kami akan mendakinya sebab berdasarkan gambar yang ada, pemandangan dari atas sana juga cukup menarik.
Tak terasa sudah hari keempat. Hari ini rombongan menuju Anuradhapura, ibukota Sri Lanka pada abad ke 5 Masehi. Dalam perjalanan, pemandu wisata menceritakan bahwa pada jaman dahulu pun para raja telah memerintahkan untuk membangun bendungan dan saluran irigasi. Setiap 8 mil, salurannya dibuat lebih endah setengah inci, sehingga air dapat mengalir ke tempat yang paling rendah sekali pun. Tak heran Sri Lanka nampak sangat subur di mana-mana.
Di Anuradhapura kami menyaksikan Pohon Sri Maha Bodhi yang merupakan cangkokan Pohon Bodhi yang asli dari Bodhgaya, dan diakui sebagai pohon tertua di dunia yang ada catatan sejarahnya. Pohonnya memang besar dan sudah ditopang dengan tiang besi di sana sini untuk mencegah roboh. Banyak penduduk yang ke tempat ini untuk berdoa. Di daerah ini kami juga menujungi stupa-stupa besar. Rombongan sempat berpradaksina mengelilingi stupa sambil memanjatkan paritta di hari yang terik dan tanpa sepatu pula. Kami juga mengunjungi patung Buddha yang dibuat pada abad pertama di sebuah hutan yang asri. Setelah puas mengunjungi stupa, rombongan berisirahat di hotel.
Hari kelima menuju Kalutara. Perjalanan terasa agak panjang karena dari Sigiriya langsung menuju Kalutara memakan waktu delapan jam. Untung saat makan siang ada toko souvenir sehingga ibu-ibu sempat belanja oleh-oleh. Di tengah jalan kami berhenti sejenak membeli kacang mente yang telah siap saji. Ada yang digoreng, ada yang dipanggang. Kacang mentenya besar-besar dan gurih sekali. Yang mengecewakan hanya durian. Maksud hati ingin mencicipi durian Sri Lanka, namun hanya ada yang masih mentah dan penjualnya pun tidak mau mengupaskan.
(bersambung ...BLUE SAPHHIRE)