Seorang maharaja yakin bahwa tak ada lagi yang bisa menandingi kekuasaannya.
Suatu hari ia mengumpulkan para menterinya, untuk mencari seseorang yang bisa membaca isi hatinya. Ternyata sampai akhir batas waktu yang ditentukan, para menteri tidak berhasil menemukan orang yang tepat. Salah seorang putri perdana menteri menyarankan agar menghadapkan seorang penggembala kepada raja.
Raja mengangkat satu jari.
Gembala itu mengangkat dua jari.
Raja tersenyum. Lalu raja mengacungkan tiga jari.
Gembala itu menggelengkan kepala dan ingin segera pergi meninggalkan istana.
Raja tertawa dengan sangat puas dan memuji putri perdana menteri yang telah berhasil menemukan orang yang sangat jenius itu.
Para menteri bingung. Raja kemudian memberi penjelasan:
"Aku angkat satu jari," kata raja. "Maksudnya aku berkata bahwa aku lah yang paling berkuasa dan tidak ada yang menyaingi aku.
Tapi ia mengangkat dua jari, mengingatkan bahwa masih ada Tuhan, yang jangan lupa juga sangat berkuasa.
Lalu aku mengacungkan tiga jari untuk mengetahui apakah ada kekuasaan yang ketiga. Ia menggeleng dengan hebat, karena memang tidak ada lagi yang lebih berkuasa."
Para menteri masih kebingungan. Setelah pulang mereka bertanya kepada gembala.
Kata gembala :
"Saya cuma punya tiga ekor kambing. Raja mengangkat satu jari, artinya kan beliau ingin mengambil satu kambing. Karena beliau adalah raja yang mulia, saya angkat dua jari, biarlah saya bersedia menyerahkan dua ekor kambing. Namun saat beliau mengacungkan tiga jari, ya saya menggeleng. Masak saya harus kehilangan ketiga ekor kambing saya? Engga mau dong!"
(Besok lihat DEBAT BISU NOMER 2 ya?)