Senin, 07 Desember 2009
Tante aki bertemu orang suci
Dalam suatu kesempatan, ada sepuluh bhikkhu mancanegara datang ke kota kami. Waktu itu sudah lama sekali. Aki masih kecil, bahkan aki sudah tidak ingat lagi kelas berapa.
Konon menurut desas-desus, dari sepuluh bhikkhu itu, ada satu orang bhikkhu yang sudah mencapai tataran kesucian. Cuma tidak ada yang tahu, yang mana.
Waktu itu umat belum biasa bertemu bhikkhu. Mereka segan bernamaskara karena tidak biasa. Aneh, manusia masih hidup kok disembah-sembah, katanya. Kalau ada yang suci, salah satunya, bolehlah, pikir mereka.
Para umat yang berkumpul di vihara kasak-kusuk. Mereka mencoba menyelidiki siapakah gerangan bhikkhu yang suci itu. Ada yang bilang bhikkhu yang ini, ada yang bilang bhikkhu yang itu. Saking sibuknya mereka terus bergunjing dan ribut sesama umat.
Ada pun tante aki tidak terseret percekcokan itu.
Ia langsung bernamaskara kepada SETIAP bhikkhu.
Teman-teman tante bertanya : "Memangnya kamu sudah tahu yang mana yang suci?"
Tante menjawab: "Aku kan sudah bernamaskara kepada SETIAP bhikkhu. Salah satunya pasti suci kan? Terserahlah yang mana saja. Tapi aku sudah bernamaskara kepada satu orang suci. Daripada kalian cuma ngomong doang? Cuma sibuk menilai dan kehilangan kesempatan bertemu orang suci!"